Siapa sekarang yang tak tahu gunung semeru terutama Tanjakan cinta nya semua orang pasti ingin menikmati keindahan dan keberuntungan cintanya di tanjakan yang satu ini, pasti promo terbesar juga dari sebuah film yang mempunyai efek besar.
memang benar kok semeru itu indah seperti yang ada pada satu film itu, mulai dari ranu kumbolo air danau sucinya sunrisenya, tanjakan cinta dengan mitos cintanya, oro-oro ombo dengan padang verbena berwarna ungu yang luas yang banyak temen-temen menyebutnya lavender, jambangan dengan puncak yang sudah terlihat dekat, kalimati dengan keindahan edelweijs sumbermani dan puncak sebagai the best place yang kaatanya puncak abadi para dewa, disini kita bisa melihat 360 derajat pemandangan kawasan dan kita seperti diatas awan dan sunrise nya itu lho.
Tapi, disini kita tidak akan membicarakan semua keindahan semeru kita akan bicara tentang mitos "tanjakan cinta" mungkin ingat salah satu adegan di film saat igor naik di tanjakan cinta degan membayangkan happy salma dan di akhir cerita dia dapat menikah dengan happy salma, begitu indah kisahnya, aku juga mau kalau begitu akan aku bayangkan chealsea islan saat naik di tanjakan cinta mungkin dia bisa jadi jodohku. hahahaha
Mitos dan sejarah yang beredar kenapa kok tanjakan cinta sebuah tanjakan dengan kemiringan 45 derajat ada sepasang kekasih , disini sang pria berhasil di tanjakan cinta tanpa menoleh dan berhenti tapi sang wanita tidak kuat tergelinding dan akhirnya mati.
dari sinilah muncul kalau kalian saat naik menoleh kebelakang akan terjadi musibah di kisah percintaan kalian bisa dibilan putus tapi sebaliknya kalau bisa tanpa berhenti dan menoleh kebelakang maka kisaah cintanya bisa dibilang akan sukses.
menurut saya kisah cinta kita tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke tanjakan cinta yang bisa disebut ujian cinta seperti ujian nasional yang akan di hadapi temen-temen sma bulan ini, untuk menuju ujian itu kita juga membutuhkan proses belajar dan latihan ujian berkali-kali selama tiga tahun yang walaupun unas penentunya tapi proses tiga tahun itu yang lebih berperan penting ujian hanya sebuah perwujudan atau sample dari proses yang sudah terlaksana seperti tanjakan cinta ini yang seharusnya kita ambil filosofinya bukan ini penentunya.
kalau tanjakan cinta mudah saja mungkin bagi saya untuk berjodoh dengan chealsea islan tapi tidak, disitu kita harus berjalan dengan kostan walaupun pelan tapi tanpa berhenti dan tak menoleh kebelakang walaupun di belakang ada ranu kumbolo yang begitu cantik dan lelah rasa prustasi itu hinggap tapi kita harus tetap lanjut untuk melihat keindahan yang lebih di puncak tanjakan cinta disitu kita bisa melihat ranu kumbolo lebih indah dan bisa melihat padang ungu oro-oro ombo yang lebih lagi.
Sama seperti cinta kita yang harus kita perjuangan walaupun seperti tanjakan 45 derajat yang melelahkan banyak masalah menghampiri, ada wanita lain yang cantik tapi tidak seperti yang ada di depan kita yang lebih cantik yang belum kita lihat saat itu, yang kita ibaratkan sebagai berhenti di tengah jalan dan menoleh kebelakang ke arah ranu kumbolo.
kalau kita lanjut pasti kita bisa mendapatkan yang lebih itu seperti igor yang berjuang untuk happy salma yang akhirnya mendapatkanya , dan mungkin saya juga bisa mendapatkan chealsea islan lho klo bener-bener berjuang seperti di tanjakan cinta tanpa berhenti dan tanpa menoleh wanita manapun.
jadi bukan tanjakan ujian sebenarnya tapi tanjakan cinta bisa menampilkan bagaimana perjuangan kita untuk mencari cinta sejati yang indah.