Di tegah pandemi ini kita di uji dari segala sisi terutama tentang ketahanan pangan, okelah mungkin padi akan tetap menguning dan di panen, tapi sampai kapan kita bisa bertahan jika pandemi ini tetap bertahan, dengan banyak usaha yang harus tutup, phk menjerat, banyak yang harus bekata bangkrut.
Kebangkrutan menjadi momok besar, tapi di sini saya mencoba beropini dengan segala hal yang terbatas ini kita bisa tetap bertahan, untuk sebagian orang mungkin ini menjadi kesempatan untuk istirahat sejenak dari rutinitas perkantoran dan tekanan yang bertubi-tubi. tapi bagi banyak orang di luar sana libur berarti tidak makan.
Sejak indonesia merdeka seperti ujian bagi bangsa ini tidak pernah usai, mulai dari belanda yang ingin berkuasa lagi, masa kelam pemberantasan pki, masa reformasi dan hingga hari ini sekali lagi bangsa ini di uji, yang nyatanya gak hanya bangsa ini, tapi juga seluruh warga dunia. akankah kita bisa bertahan ?
Tentu bisa dan pasti semua ada caranya, disitu di artikel ini yang akan kita bahas , bagaimana kita bertahan di pandemi ini terutama kebutuhan pokok kita yaitu pangan, ketahanan pangan bisa kita mulai dari area keluarga kita. dari sebuah area yang terkecil, sesuai mungkin diskusi beberapa minggu yang lalu bersama beberapa kawan yang menginspirasi, banyak hal yang menarik yang sepertinya perlu lebih saya cermati. terutama sistim pangan negara kita ini yang masih sangat perlu di perbaiki, dari situ ada beberapa hal yang terlihat seperti solidaritas yang terlihat itu bukan dari atas ke bawah tapi dari bawah ke atas yang berarti masyarakat, negara belum bisa terlibat sepenuhnya, memang tidaklah mudah menjalankan pemerintahan dengan luas area dan penduduk yang cukup besar, tapi apakah negara ini tidak mau berbenah?
oh ya, tidak banyak juga hal-hal yang bisa saya jelaskan tapi banyak hal hal yang harus saya tanyakan, bukankan bersifat skeptis itu baik dengan mempertanyakan dan meragukan segalanya, bagus jika pada tempatnya bukan, dan skeptis ini juga perlu untuk alasan kita keluar dari zona nyaman, negara ini dengan berbagai masalah dan ujiannya terlalu nyaman sepertinya hingga kita berhenti di tempat, kita merasa apa yang kita dapat sekarang itu sudah cukup, cukup mungkin untuk generasi yang lalu, tapi untuk generasi masa depan kita kenyamanan kita saat ini sebuah ancaman. ancaman yang akan membuat kita jatuh dalam seketika.
 |
Dapur ngebul sebagai simbol pangan yang masih tercukupi |
Okay coba kita tarik lagi ke belakang tentang ketahanan pangan, kenapa saya menulis hal tadi begitu panjang, karena ketahanan kita saat ini di uji karena mindset kita, saat negara ini benar - benar krisis pangan di situ kita akan sadar, bukan sekarang walaupun sudah di uji tapi dampaknya belum luas dan terlihat, tapi jika di biarkan bukan tidak mungkin akan benar-benar terjadi.
Di mulai dari keluarga kita bisa mulai mengatur menu pangan kita, dengan menu yang baik dan mempunyai keberlanjutan yang baik, dari situ bisa kita simpulkan apa yang akan kita butuhkan, bagi sebagian orang yang hidup di desa mungkin akan lebih mudah dengan kebun yang terhampar luas memberikan mereka cadangan makanan yang mereka butuhkan, tapi banyak keluarga tidak memiliki itu. dari situ kita coba mulai dengan teras kecil yang bisa bermanfaat untuk kita mulai menanam, yang walaupun sebenernya kebun kecil itu tak kan bisa mencukupi kebutuhan, tapi setiap usaha pasti ada hasilnya. dengan itu kita sedikit bisa memnuhi kebutuhan kita yang artinya kita tidak perlu 100% membutuhkan stok dari pasar yang saat seperti ini bisa tidak terkendali, langkah selanjutnya dengan komunitas, bisa satu RT atau sekolompok dengan tetangga, saat kita berbagi di rasa kebermanfaatan ini bisa lebih baik, dengan mengurangi kebutuhan yang harus di beli dengan memproduksinya sendiri itu bisa meringankan beban.
Tapi banyak juga yang tak mau repot seperti ini, jika sistim sudah terbentuk hal seperti ini bisa kita atur supaya saling mendukung satu sama lain dan ketahanan pangan keluarga tercukupi.
Tidak berhenti sampai di situ pemerintah juga harus tetap andil sebagai pemegang kekuasaan bagaimana rakyat kita tidak sampai kelaparan, bukan dengan memiskinkan negara. saya rasa banyak petani dan lahan yang belum terkelola dengan baik, jika semua data kebutuhan pangan bisa kita riset kita bisa tahu kita butuhnya apa, dan dengan memanfaatkan lahan - lahan yang terbengkalai juga banyak pemuda yang menurut saya cerdas-cerdas, isu ketahanan pangan ini bisa terselesaikan, walaupun tidak semudah itu, negara kita ini negara yang kaya, tanpa perlu bergantung adri negara lain pun sebenarnya kita bisa bertahan, hanya sekarang masalahnya maukah kita bertahan ?